This old-fashioned photo, hanging on the ventilation. Dusted. My mom told that she was at back of the chair. |
Rabu Pon, 23 Maret 1994, pk 22.50 WIB, bertempat di rumah sakit PUSRI, Surabaya, aku mengenal dunia untuk pertama kalinya. Dari seorang ibu yang hebat, Anik Samawati dan Ayah yang sabar dan perkerja keras, Bambang Eko Purnomo. Dua setengah tahun aku berada di kota itu, mengenal orang-orang di sekitarku, teman masa kecilku, Hansal, yang sudah aku lupa wajahnya sekarang, tapi masih aku simpan beberapa foto kita waktu masih kecil di album (Hai, sal! Apa kabar? Udah lama banget ya kita nggak ketemu... #brightsmile&bighug ).
Cukup dua setengah tahun itu pun aku mengenal Surabaya, walaupun tidak sampai sedetail itu aku tahu (maklum masih kecil buangett). Kami pindah karena Ayah yang dipindah tugaskan ke luar kota. Segera aku sekeluarga meninggalkan perumahan Gunung Sari blok NN no... (aku lupa, hhh) menuju kota... yak, KLATEN.
Kota kecil kadang-kadang terasa membosankannya karena tidak banyak hiburan yang ada di sini. Kota yang menurutku sangaaatt beda jauh dengan Surabaya (ya iyalah). Kota satelit, kota singgah (mungkin) antara Yogyakarta dan Solo. Diapit oleh 2 kota yang lumayan ramai memang ada untungnya dan ada tidaknya. Untungnya kita bisa main-main ke kota sebelah tanpa menempuh jarak yang jauh. Nggak untungnya, karena kota ini diapit Yogya-Solo, banyak orang dari daerah luar yang nggak ngerti mana itu Klaten. Jadi kalau ditanya di mana tinggalnya sukup bilang Solo, biar mereka ngerti, hhh.
Dapet rumah di Griya Prima Timur walaupun baru kontrakan, tapi lumayan nyenengin. Dapet temen main bareng Dana (sebaya,usil) & Denstis (1 tahun di bawahku). Di rumah itu pun aku cuma tinggal sampai aku duduk di TK kecil. Begitu TK besar aku sekeluarga pindah rumah tapi masih di satu kota yang sama, di daerah yang sama, cuma jalan beberapa ratus meter dari rumah itu, yaitu di Griya Prima Utara :).
Pada umur itu, adikku, Haris Riski Rakhman (panggil aja Haris), lahir Rabu Wage, 28 Juli 1999. Aku jadi jarang main bareng lagi sama Dana, Dentis, ya mungkin gara-gara udah jauhan rumahnnya. Di sini aku dapet temen-temen baru lagi, Icha, Wini, mas Bimo, & mbak Dhea.
~To be continued~
My last memory with Hansal. I wonder how is he like when he's in my age right now. Hope we can meet soon. :) |
Kota kecil kadang-kadang terasa membosankannya karena tidak banyak hiburan yang ada di sini. Kota yang menurutku sangaaatt beda jauh dengan Surabaya (ya iyalah). Kota satelit, kota singgah (mungkin) antara Yogyakarta dan Solo. Diapit oleh 2 kota yang lumayan ramai memang ada untungnya dan ada tidaknya. Untungnya kita bisa main-main ke kota sebelah tanpa menempuh jarak yang jauh. Nggak untungnya, karena kota ini diapit Yogya-Solo, banyak orang dari daerah luar yang nggak ngerti mana itu Klaten. Jadi kalau ditanya di mana tinggalnya sukup bilang Solo, biar mereka ngerti, hhh.
Dapet rumah di Griya Prima Timur walaupun baru kontrakan, tapi lumayan nyenengin. Dapet temen main bareng Dana (sebaya,usil) & Denstis (1 tahun di bawahku). Di rumah itu pun aku cuma tinggal sampai aku duduk di TK kecil. Begitu TK besar aku sekeluarga pindah rumah tapi masih di satu kota yang sama, di daerah yang sama, cuma jalan beberapa ratus meter dari rumah itu, yaitu di Griya Prima Utara :).
Pada umur itu, adikku, Haris Riski Rakhman (panggil aja Haris), lahir Rabu Wage, 28 Juli 1999. Aku jadi jarang main bareng lagi sama Dana, Dentis, ya mungkin gara-gara udah jauhan rumahnnya. Di sini aku dapet temen-temen baru lagi, Icha, Wini, mas Bimo, & mbak Dhea.
Another old-fashioned photo. Sudden shoot. Me and my brother, without gesture, expression, even smile! Hahaha :D |
~To be continued~